Minggu, 18 Desember 2011

'' SABAR DAN IKHLAS ''


Dalam hidup ini memang harus bisa bijaksana dalam menerima semua keadaan, dan itu memang tidaklah mudah, kearifan dalam berpikir dan bertindak datangnya dari kebersihan jiwa yang bersumber dari hati. Kadang sering kita dihadapkan pada perlakuan yang tidak adil, baik itu oleh orang tua sendiri, oleh orang lain atau juga teman dalam sebuah lingkungan. Bahkan merasa ada ketidakadilan Tuhan dalam diri kita (NAUDZUBILLAH).

Tentunya disinilah dibutuhkan sikap bijaksana dan kearifan dalam menerimanya. Berpikir positif adalah salah satu cara untuk berlapang dada dalam menerima keadaan tersebut, sebaliknya keluh kesah malah akan membuat kita semakin terpuruk dalam perasaan. Bersikap optimis agar keadaan tersebut cepat terkendali, adalah juga merupakan cara untuk menjauhkan diri dari keputus asaan dan rasa frustasi.
  Sering kita terjebak pada ego pribadi, sehingga kita lebih ingin orang lain memahami diri kita ketimbang kita memahami orang lain, kadang juga asyik dengan diri sendiri sehingga tidak peduli dengan keadaan disekitar kita. Hal-hal seperti inilah yang sering menyebabkan kita pada akhirnya bersinggungan antara satu dengan yang lainnya.

Bersikap dewasa adalah upaya untuk menumbuhkan sikap bijak dan berjiwa besar, melatih diri dalam kesabaran, juga melatih diri untuk senantiasa bersifat ikhlas dalam menerima keadaan. Tapi semua ini tentunya dibarengi dengan ketaatan dan keyakinan pada Sang Maha Kuasa. Penyerahan diri dengan ketaqwaan bukanlah sekedar kepasrahan.

Jiwa yang senantiasa ikhlas adalah jiwa yang penuh kekuatan dan tidak mudah rapuh karena keadaan, adalah jiwa yang penuh kearifan dan ketaqwaan. Sangat sadar akan kelemahan dan kekuatannya, selalu melihat kedalam diri dan bercermin pada kebenaran yang di digariskan-Nya.

Tulisan ini sebetulnya merupakan upaya saya untuk instropeksi diri, terhadap segala kelemahan dan kekuarangan saya selama ini, cuma saya berpikir ada juga baiknya kalau saya berbagi dengan teman-teman. Tulisan ini merupakan sebuah perenungan saya selama ini, agar saya bisa mengkoreksi diri sendiri.

Sabtu, 22 Oktober 2011

''TERPECAH RESAH''


Tak mampu kurangkai kata
Meski banyak keluar aksara
Tak mampu kureguk makna
Meski mengecap berbagai rasa

Sunyi ini terpecah
Bimbang tlh berkilah
Gejolak di landa resah

Suram buram terus menghantam
Hati beku terlempar di jurang bisu
Mendesah panjang
Merentang pandang
Berdetak kencang

Waktu tak lagi bersahabat
Semampu cepat melompat
Namun semangat terlanjur memucat
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

Rabu, 21 September 2011

''TUHAN...KUATKAN AKU...''



''MENELAN KENYATAAN''

Terdiamku merenung sendu
Terbayang perjalanan waktu
Yang terasa mengusik kalbu
Ku hanya bisa diam terpaku

Tiada lagi nyanyian surga
Tiada lagi penghibur lara
Hanya ada bintang kian terluka
Hanya ada langit penuh derita
Seakan hendak berkata
Inilah nafas khidupanmu

Senyuman kian membeku
Tangisanpun melarut pilu
Dalam gelap hitam malam
Dalam haru lautan kelam
Seakan hendak brcerita
Inilah jejak yang harus kau tempuh

Terkadng knyataan
Bukanlah harapan
Hanya ada satu jawaban
Harus ikhlas hadapi cobaan

''DILEMA CINTA ALAM MAYA''



Aku bukanlah semu yg menipu
Aku bukanlah asa yg hampa
Aku bukanlah bayang yg hilang

Ku masih terjaga dalam raga sempurna
Saat serasa kudapati dirimu disana
Di keremangan malam
Di sela kabut jelaga
Antara ada dan tiada

Tapi adamu terasa ilusi intuisi
Bayangnmu semu dalam ragu
Ku terhempas mnghela nafas

Hati larut dlm gurat cinta yg surut
Mencoba kumpulkan keping imajinasi
Dalam sketsa cinta alam maya
Namun hanya kecewa yg kuraba
Karena kabut sunyi yg ku jumpai
Seiring dingin angin mnyambut pagi